Berhubung tanggal 17 agustus ini kita aikan memperingati Hari ulang tahun Kemerdekaan negara kita. Kali ini saya akan bagikan informasi yang cukup mena,mbah wawasan kita tentang sejarah negara kita tercinta Republik Indonesia, maaf tulisan kali ini masih sama seperti tulisan tulisan sebelumnya yang saya kutip dari web lain (dalam hal ini saya lebih sering mengambil dari kaskus.co.id), bukan bermaksud plagiat atau ap cuma sekedar sharing info yang mungkin belum anda ketahui
Kecamatan Gunung Omeh Terdiri dari 3 Nagari
1. Nagari Koto Tinggi (Tempat Monumen PDRI)
2. Nagari Pandam Gadang (Tempat Penembakan Para Pejuang PDRI)
3. Nagari Talang Anau
Konsep Pembangunan Monumen Nasional
1. Nagari Koto Tinggi (Tempat Monumen PDRI)
2. Nagari Pandam Gadang (Tempat Penembakan Para Pejuang PDRI)
3. Nagari Talang Anau

Sejarah
Koto Tinggi, Kecamatan gunung omeh, kabupaten lima puluh kota, sekitar 80 km dari Bukittinggi, pernah menjadi ibukota Republik Indonesia. Pada 1948-1949, Soekarno-Hatta ditawan Belanda di Yogyakarta. Mereka menyerahkan kepemimpinan kepada Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk pemerintahan di sini.
Jadi Sumatra Barat, tepatnya kenegarian Koto Tinggi (Kab.50 Kota), adalah ibukota RI ketiga setelah Jakarta dan Yogyakarta. Setelah beberapa pemimpin Nasional membentuk Kabinet PDRI di Halaban, Mr.Sjafruddin Prawiranegara yang menjadi Presiden Darurat (istilahnya Ketua PDRI) pada waktu itu, menetapkan Koto Tinggi strategis sebagai Ibukota.
Untuk Mengenang Perjuangan
Untuk mengenang perjuangan para pahlawan di koto tinggi, maka pemerintah membuat monumen nasional sebagai salah satu bukti sejarah.
Upacara Peringatan Hari Bela Negara tahun 2012 sekaligus peletakan batu pertama pembangunan Monumen Nasional Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (Monas PDRI) dilaksanakan Rabu (19/12) di Jorong Aia Angek Nagari Koto Tinggi Kecamatan Gunuang Omeh Kabupaten Lima Puluh Kota.
Inspektur upacara dipimpin langsung oleh Menteri Pertahanan RI yang diwakili oleh Kepala Badan Diklat Kementrian, Mayjen Suwarno. Juga tampak hadir dalam rombongan Menteri Pertahanan antara lain Drs.A.Tanribalilamo, SH (Dirjen Kesbangpol), Dr. Suhatmansyah (Staf Ahli Bidang Hukum dan Polhukam), Laksaman Pertama Ken Chaidiman (Dir. Bela Negara Kemhan), Sri Handoko Taruna, Msi (Kasubdit. Implementasi Kebijakan), Taufik (Staf Ahli) dan Kolonel Sidarta.


Engkau Di Lupakan
1. Akses Jalan Yang Buruk
LIMAPULUH KOTA, HALUAN- Masyarakat Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, mendesak Pemerintah Propinsi Sumatera Barat, supaya menyegerakan perbaikan dan pelebaran ruas jalan Suliki-Koto Tinggi.
Pada ruas itu, jalan terasa terlalu sempit, karena saat ini dinilai jalan tersebut, sudah jauh dari layak sebagai jalan propinsi.
Pasalnya, selain badan jalan yang sempit itu, rata rata hanya selebar 3 meter, sangat banyak tikungan, rawan terjadi kecelakaan lalulintas. Disisi lain bahu jalan cendrung tidak terpelihara, ditumbuhi semak, sebagian dibiarkan lebih tinggi dari badan jalan, sehingga tak dapat dimanfaatkan mobil yang berpapasan di jalan tersebut.
Di beberapa titik jalan rawan ditimpa longsor dan dibeberapa titik pula badan jalan rawan longsor masuk sungai, akibat sebagian badan jalan berbatasan langsung dengan bibir sungai maupun jurang. Tak hanya itu, drainase yang memadai tidak tersedia, jalan lebih banyak tanpa drainase. Sedangkan kendaraan mobil, truk, bus mini, angpedes, sepeda motor semakin banyak melewati jalan tersebut.
Data Sekolah di kecamatan gunung omeh hanya sampai pada SMA, tidak ada perguruan tinggi, sehingga jika telah tamat SMA dan ingin melanjutkan ke jenjang berikutnya harus keluar daerah.
TK = 15 gedung
SD/MI = 23 gedung
SMP = 2 gedung
SMA = 1 Gedung (Kelas Jauh SMA 1 Suliki)
TK = 15 gedung
SD/MI = 23 gedung
SMP = 2 gedung
SMA = 1 Gedung (Kelas Jauh SMA 1 Suliki)
Di kecamatan gunung omeh, hanya mempunyai 2 tower pemancar sinyal, 1 di nagari koto tinggi dan 1 di nagari talang anau. dan tower pemancar sinyal ini tidak cukup mampu menyangkup seluruh kecamatan gunung omeh, masih terdapat beberpa daerah yang kesulitan mendapatkan sinyal di antaranya, pelangkitangan, AIa angek dan luak begak.
Potensi yang belum sepenuhnya di gali
1. Jeruk Siam Gunung Omeh
1. Jeruk Siam Gunung Omeh
Menurut Yan Efli salah seorang petani Jesigo, jeruk disini mmemiliki keunikan dan kualitas yang bagus sehingga pemasarannya juga tidak terkendala. Bahkan, jumlah produksi Jesigo belum mampu memenuhi permintaan pasar.
Talempong batu adalah serangkaian batu kuno yang berbentuk menyerupai talempong raksasa yang terdapat di daerah Talang Anau, Minangkabau.
Ikan Larangan terdapat di nagari pandam gadang kecamatan gunung omeh, ikan-ikan ini memiliki keanehan, dari ceritanya bila salah satu ikan ditangkap, sesudah dibelah isi perutnya akan berubah menjadi ulat ulat kecil maka dari itu disebutlah kawasan ini sebagai perairan ikan larangan dengan artian “dilarang mengambil/menangkap”
4. Tambang Emas
LIMAPULUH KOTA, HALUAN- Harapan masyarakat Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, untuk mengelola kawasan Manggani sebagai tambang rakyat, utamanya tambang jenis bijih mangan, hanya sekedar mimpi alias tidak akan kesampaian.
Masalahnya, kawasan tersebut berada pada hutan suaka alam yang tidak boleh dilakukan penambangan. Walau potensinya melimpah dan pasar masih luas dan menjanjikan, namun pengelolaan tambang mangan tersebut hanya bisa diimpikan masyarakat.
ini sumbernya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar