Selasa, Oktober 02, 2012
Prosessor Terbaru AMD Berkecepatan 6,5 GHz
sumber
Geblek Renteng juara lomba desain batik
Ketua Umum Panitia Lomba Desain Batik Kulon Progo, Dwikisworo Setyowireni, di Wates, Rabu, mengatakan bahwa setelah menjalani proses yang cukup panjang dengan peserta di awal yang sangat minim kemudian sempat diperpanjang waktunya akhirnya banyak karya yang masuk.
Sampai penutupan pendaftaran karya batik yang masuk mencapai 392 dari 304 peserta, masing-masing dari Kulon Progo (142), Bantul (43), Sleman (28), Kota Yogyakarta (36), Jawa tengah (37), Jawa Timur (9), Jawa Barat (5), Jakarta (1), dan luar Jawa ada 3 peserta, katanya.
Menurut dia, dari jumlah tersebut akhirnya dewan juri, yaitu Suwarno Wisetrotomo (dosen ISI Yogyakarta) dan pengamat batik Djandjang Purwo Sedjati dan Nita Azhar (desainer batik dari Sekar Jagad) menyeleksi tahap pertama lolos 20 karya. Hasil tersebut kemudian diseleksi lagi terdapat enam nominasi karya yang semuanya bagus-bagus.
"Awalnya semua juri bingung juga menentukan yang terbaik, tapi karena kami cari motif yang khas Kulon Progo, maka pertimbangannya jika diproduksi mudah motifnya, dan kalau bisa menghindari batik printing, artinya mengutamakan para perajin," katanya.
Ia mengatakan, hadiah total pemenang lomba ini Rp25 juta. Untuk juara pertama berhak memperoleh uang penghargaan sebesar Rp15 juta dan lima nominator masing-masing memperoleh Rp2 juta dan piagam.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Budparpora) Kulon Progo, Eko Wisnu Wardhana, mengemukakan bahwa segera akan dilakukan proses pembatikan dari desain hasil karya pemenang utama ke kain oleh perajin batik Kulon Progo.
Kemudian karya desain batik Kulon Progo tersebut akan diluncurkan di objek wisata Boro Asri Menoreh, Desa Banjarasri, Kecamatan Kalibawang, sekaligus penyerahan hadiah juara utama dan nominator, bersamaan dengan Festival Kesenian Rakyat Kulon Progo,pada 25 Mei 2012.
"Hasil karya desain yang ditetapkan sebagai juara utama lomba ini nantinya digunakan sebagai identitas bagi warga Kulon Progo, khususnya PNS dan para siswa sebagai seragam dinas dan sekolah, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya perajin batik dan penjahit, karena nantinya akan banyak permintaan terhadap produk mereka," kata Eko.
jenis-jenis batik
langsunng saja tidak usah banyak casciscus untuk menyambut hari batik nasional admin akan memberikan poting beberapa jenis batik yang ada antara lain:
1.Batik Kraton
Penjelasan : awal mula dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia. Motifnya mengandung makna filosofi hidup. Batik-batik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga pembatik-pembatik ahli yang hidup di lingkungan kraton. Pada dasarnya motifnya terlarang untuk digunakan oleh orang “biasa” seperti motif Batik Parang Barong, Batik Parang Rusak termasuk Batik Udan Liris, dan beberapa motif lainnya.
2.Batik Cuwiri
Penjelasan : meruapakan motif batik yang menggunakan zat pewarna soga alam. Biasanya batik ini digunakan untuk semekan dan kemben, juga digunakan pada saat upacara mitoni. Motif batik ini kebanyakan menggunakan unsur meru dan gurda. Cuwiri sendiri memiliki arti kecil-kecil dan diharapkan untuk pemakainya pantas dan dihormati
3.Batik Pringgondani
Penjelasan : Nama kesatriyan tempat tinggal Gatotkaca putera Werkudara. Motif ini biasanya ditampilkan dalam warna-warna gelap seperti biru indigo (biru nila) dan soga-coklat, serta penuh sulur-suluran kecil yang diselingi dengan naga.
4.Batik Sekar Jagad
Penjelasan : salah satu motif batik khas Indonesia. Motif ini mengandung makna kecantikan dan keindahan sehingga orang lain yang melihat akan terpesona. Ada pula yang beranggapan bahwa motif Sekar Jagad sebenarnya berasal dari kata “kar jagad” yang diambil dari bahasa Jawa (Kar=peta; Jagad=dunia), sehingga motif ini juga melambangkan keragaman di seluruh dunia.
5.Batik Sida Luhur
Penjelasan : Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Motif Sida Luhur (dibaca Sido Luhur) bermakna harapan untuk mencapai kedudukan yang tinggi, dan dapat menjadi panutan masyarakat.
6.Batik Kawung
Penjelasan : Motif Kawung berpola bulatan mirip buah Kawung (sejenis kelapa atau kadang juga dianggap sebagai buah kolang-kaling) yang ditata rapi secara geometris. Kadang, motif ini juga diinterpretasikan sebagai gambar bunga lotus (teratai) dengan empat lembar daun bunga yang merekah. Lotus adalah bunga yang melambangkan umur panjang dan kesucian. Biasanya motif-motif Kawung diberi nama berdasarkan besar-kecilnya bentuk bulat-lonjong yang terdapat dalam suatu motif tertentu. Misalnya : Kawung Picis adalah motif kawung yang tersusun oleh bentuk bulatan yang kecil. Picis adalah mata uang senilai sepuluh senyang bentuknya kecil. Sedangkan Kawung Bribil adalah motif-motif kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebih besar daripada kawung Picis. Hal ini sesuai dengan nama bribil, mata uang yang bentuknya lebih besar daripada picis dan bernilai setengah sen. Sedangkan kawung yang bentuknya bulat-lonjong lebih besar daripada Kawung Bribil disebut Kawung Sen.
7.Batik Semen Rama
Penjelasan : dimaknai sebagai penggambaran dari “kehidupan yang semi” (kehidupan yang berkembang atau makmur). Terdapat beberapa jenis ornamen pokok pada motif-motif semen. Yang pertama adalah ornamen yang berhubungan dengan daratan, seperti tumbuh-tumbuhan atau binatang berkaki empat. Kedua adalah ornament yang berhubungan dengan udara, seperti garuda, burung dan megamendung. Sedangkan yang ketiga adalah ornament yang berhubungan dengan laut atau air, seperti ular, ikan dan katak. Jenis ornament tersebut kemungkinan besar ada hubungannya dengan paham Triloka atau Tribawana. Paham tersebut adalah ajaran tentang adanya tiga dunia; dunia tengah tempat manusia hidup, dunia atas tempat para dewa dan para suci, serta dunia bawah tempat orang yang jalan hidupnya tidak benar/dipenuhi angkara murka. Selain makna tersebut motif Semen Rama (dibaca Semen Romo) sendiri seringkali dihubungkan dengan cerita Ramayana yang sarat dengan ajaran Hastha Brata atau ajaran keutamaan melalui delapan jalan. Ajaran ini adalah wejangan keutamaan dari Ramawijaya kepada Wibisana ketika dinobatkan menjadi raja Alengka. Jadi “Semen Romo” mengandung ajaran sifat-sifat utama yang seharusnya dimiliki oleh seorang raja atau pemimpin rakyat.
8.Batik Sida Asih
Penjelasan : Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Makna dari motif Sida Asih (dibaca Sido Asih) adalah harapan agar manusia mengembangkan rasa saling menyayangi dan mengasihi antar sesama.
9.Batik Tambal
Penjelasan : Tambal memiliki arti tambal bermakna menambal atau memperbaiki hal-hal yang rusak. Dalam perjalanan hidupnya, manusia harus memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik, lahir maupun batin. Dahulu, kain batik bermotif tambal dipercaya bisa membantu kesembuhan orang yang sakit. Caranya adalah dengan menyelimuti orang sakit tersebut dengan kain motif tambal. Kepercayaan ini muncul karena orang yang sakit dianggap ada sesuatu “yang kurang”, sehingga untuk mengobatinya perlu “ditambal”.
10.Batik Sida Mukti
Penjelasan : Sida Mukti meruapakan motif batik yang biasanya terbuat dari zat pewarna soga alam. Biasanya digunakan sebagai kain dalam upacara perkimpoian. Unsur motif yang tekandung didalamnya adalah gurda. Motif-motif berawalan sida (dibaca sido) merupakan golongan motif yang banyak dibuat para pembatik. Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Salah satunya adalah sida mukti, yang mengandung harapan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
11.Batik Sudagaran
Penjelasan : Merupakan motif larangan dari kalangan keraton yang membuat seniman dari kaum saudagar untuk menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat saudagar. Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum. Desain batik Sudagaran umumnya terkesan “berani” dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah.
12.Batik Petani
Penjelasan : merupakan batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak profesional karena hanya sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.
sekian dulu info nya semoga bermanfaat,sebenarnya masih sangat banyak jenis batik di jogja atau di indonesia.Semua motif batik mempunyai ciri khas masing-masing yang menggambarkan daerah /suku/adat /tradisi di daerah tersebut
seperti di daerah tempat tinggal admin (kulon progo) sudah tercipta motif batik baru dengan nama batik "geblek renteng" seperti apa motifnya????? penasaran ya? tunggu postingan admin berikutnya oke!! God Bless You
Hari Batik Nasional
Hari ini, 2 Oktober 2012, bangsa Indonesia akan memperingati Hari Batik Nasional. Ditetapkannya tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional bukan tanpa cerita. Tiga tahun lalu, tepatnya pada 2 Oktober 2009, batik diresmikan oleh UNESCO sebagai ‘Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi’ milik Indonesia.
Bicara tentang batik, pasti bicara juga tentang etimologinya. Batik, berasal dari kata ‘ngembat (disingkat mbat)’ dan titik (tik)’. Kedua kata ini bermakna ‘melontarkan titik’. Artinya, kegiatan membatik sama dengan melemparkan atau melontarkan titik demi titik pada sebuah kain yang berwarna putih.
Batik sendiri berkembang sejak zaman Majapahit dan masa-masa awal persebaran Islam di tanah Jawa. Pada awalnya, batik bersifat eksklusif, hanya dibuat dan dikenakan untuk kalangan keraton. Namun, seiring dengan perjalanan waktu, penggunaan batik meluas hingga ke kalangan rakyat jelata.
Perkembangan batik dewasa ini pun sudah sangat pesat. Pada tahun 1960-an, penggunaan baju batik dilakukan sebagai pakaian resmi non-Barat khas Indonesia. Dan kini, ia tidak hanya dianggap sebagai pakaian resmi atau formal. Bukan pula pakaian orang-orang tua yang dipakai ketika ada hajatan.
Bukan hanya pakaian ‘resmi’ di kantor setiap hari Jumat. Inovasi demi inovasi, membuat kalangan muda tidak hanya tak malu dengan batik, tetapi juga bangga mengenakannya. Kala memakai batik, ada segenggam kebanggaan terhadap Indonesia di dalamnya.
Nah, hari ini, ketika mengenakan batik untuk merayakan Hari Batik Nasional, layak jika secercah asa menyala. Jangan sampai kita hanya ikut-ikutan kebanyakan orang dan mengatasnamakan ‘cinta tanah air’ kala memakai batik.
Identitas. Ya, batik sudah menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Dan, para pemakainya juga hendaknya tak pernah melupakan akar budaya kita: kesantunan, keramahan, dan kegotongroyongan di negeri ini. Kerukunan di atas segala perbedaan, seperti halnya beragamnya corak batik. Memakai batik, adalah menjadi Indonesia yang sesungguh-sungguhnya Indonesia.
Happy National Batik Day.. I love Batik and I love Indonesia